Jumat, 08 Mei 2015

LANJUTKAN PEMBANGUNAN UNTUK UNJ LEBIH BAIK



Universitas Negeri yang letaknya di ibukota Negara ini memang memiliki daya tarik sendiri sehingga mampu memikat para pencari ilmu dari seluruh wilayah di tanah air untuk dijadikan sebagai tempat menuntut ilmu. Terlihat setiap tahunnya pada saat penerimaan mahasiswa baru, kampus ini semakin dipadati oleh wajah-wajah baru yang ingin mencoba melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di kampus yang memiliki identitas sebagai kampus pendidikan ini.
Untuk menunjang kebutuhan para mahasiswanya, kini UNJ mulai berbenah diri dengan terus melakukan pembangunan di segala bidang terutama untuk perbaikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan seluruh warganya. Salah satunya terlihat semakin banyak bermunculan bangunan-bangunan bertingkat yang digunakan sebagai penunjang kegiatan warga UNJ. Bisa kita lihat, dalam menunjang kegiatan perkuliahan kini telah hadir dua bangunan bertingkat sepuluh yang lebih dikenal dengan nama gedung IDB. Selain gedung IDB juga terdapat bangunan bertingkat lainnya yang bisa digunakan sebagai fasilitas warga UNJ tetapi mungkin belum bisa kita gunakan dalam waktu dekat dikarenakan masih terhentinya proses pembangunannya. Ironisnya, dari beberapa bangunan yang terhenti pembangunannya, terdapat satu bangunan yang bisa dikatakan baru setengah selesai tetapi sudah digunakan untuk menunjang aktivitas warga UNJ yaitu bangunan area parkir motor dengan lima lantai yang terletak dekat dengan Gedung Daksinapati. Namun kenyataanya, gedung yang belum rampung ini dianggap menjadi solusi terbaik untuk mengatasi banjirnya jumlah kendaraan yang ada di UNJ setiap harinya.
Kamis, (8/5/15) di halaman parkiran FIP, saya mencoba berbincang-bincang dengan salah satu juru parkir yang ada di UNJ. Bang Mbong panggilan akrabnya. Pria berusia 35 tahun yang bertempat tinggal di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat sudah hampir enam tahun menggeluti profesinya ini. Ia sehari-harinya bertugas mengendalikan keluar masuknya kendaraan roda empat di parkiran Gedung Daksinapati. Ketika waktu luang, di sela-sela menjalankan tugasnya ia juga sering berinteraksi dengan mahasiswa ataupun dosen, sosoknya yang ramah membuatnya mudah untuk berkomunikasi dengan siapapun. Ketika ditanya bagaimana keadaan UNJ sekarang, ia menjawab dari sudut pandang profesinya yaitu keadaan perparkiran. Menurutnya, sistem parkiran di UNJ telah mengalami perkembangan yang pesat, terlihat dari komponen-komponennya seperti jumlah kendaraaan yang terus meningkat setiap harinya. Dahulu pengguna motor sangat memenuhi area parkiran, kini jumlah pengguna kendaraan roda empat di UNJ semakin bertambah terbukti dengan dibuatnya area parkir mobil tambahan di samping Gedung FIP. Ketika disinggung soal gaji yang diterima setiap bulannya, ia enggan menjawab dan hanya mengatakan bahwa gajinya masih dibawah UMR. Untuk pengelolaan parkiran sendiri kini telah beralih tangan dari pihak universitas kini menjadi pihak swasta  (Niaga Parking) yang melakukan pengelolaanya. Menurutnya, dengan dikelola pihak swasta untuk masalah keuangan berjalan lebih baik, tetapi untuk masalah penataan menurutnya menjadi tidak beraturan. Oleh karena itu dia juga mengingkan agar gedung parkir khusus motor tersebut dibuat lebih nyaman. Dan untuk masalah keamanan kendaraan, ia juga masih sedikit kewalahan karena yang terlihat memang masih sedikitnya juru parkir yang bertugas, jadi menurut Bang Mbong untuk meningkatkan kenyamanan pengguna parkiran dan memudahkan tugasnya perlu ditambahkan juru parkir untuk setiap blocknya. Dan ketika ditanya tentang isu-isu yang ada di UNJ yang salah satunya berhubungan dengan bangunan-bangunan yang belum terselasaikan pembangunannya ia sedikit mengetahui seperti bangunan yang berada di depan FIP tahun ini sudah taken contract dan tinggal menunggu waktu untuk pengerjaanya dan setelah jadi bangunan tersebut akan digunakan untuk Fakultas MIPA. Sedangkan untuk gedung parkiran, informasi mengenai kelanjutan pembangunannya masih belum jelas, tetapi pihak universitas akan mencoba sedikit-sedikit memperbaiki kerusakan-kerusakan yang mulai tampak pada gedung parkiran tersebut. Dan harapan Bang Mbong buat UNJ kedepannya bisa menjadi kampus pendidikan terbaik di Asia Tenggara, dan kesejahretaan karyawan semakin terjamin. Rangkaian kata dibawah ini mungkin yang menjadi motivasi Mbang Mbong dalam menjalankan profesinya. ”Jangan mengeluh. Pahit atau manis setiap yang dilakukan harus tetap dinikmatin”.


Antika Narasanti
Manajemen Pendidikan 2013
Kelompok 9
PAM UNJ 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar