Universitas
Negeri yang letaknya di ibukota Negara ini memang memiliki daya tarik sendiri
sehingga mampu memikat para pencari ilmu dari seluruh wilayah di tanah air
untuk dijadikan sebagai tempat menuntut ilmu. Terlihat setiap tahunnya pada
saat penerimaan mahasiswa baru, kampus ini semakin dipadati oleh wajah-wajah
baru yang ingin mencoba melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di kampus yang
memiliki identitas sebagai kampus pendidikan ini.
Untuk
menunjang kebutuhan para mahasiswanya, kini UNJ mulai berbenah diri dengan
terus melakukan pembangunan di segala bidang terutama untuk perbaikan sarana
dan prasarana yang dibutuhkan seluruh warganya. Salah satunya terlihat semakin
banyak bermunculan bangunan-bangunan bertingkat yang digunakan sebagai penunjang
kegiatan warga UNJ. Bisa kita lihat, dalam menunjang kegiatan perkuliahan kini
telah hadir dua bangunan bertingkat sepuluh yang lebih dikenal dengan nama
gedung IDB. Selain gedung IDB juga terdapat bangunan bertingkat lainnya yang
bisa digunakan sebagai fasilitas warga UNJ tetapi mungkin belum bisa kita
gunakan dalam waktu dekat dikarenakan masih terhentinya proses pembangunannya.
Ironisnya, dari beberapa bangunan yang terhenti pembangunannya, terdapat satu
bangunan yang bisa dikatakan baru setengah selesai tetapi sudah digunakan untuk
menunjang aktivitas warga UNJ yaitu bangunan area parkir motor dengan lima
lantai yang terletak dekat dengan Gedung Daksinapati. Namun kenyataanya, gedung
yang belum rampung ini dianggap menjadi solusi terbaik untuk mengatasi
banjirnya jumlah kendaraan yang ada di UNJ setiap harinya.
Kamis,
(8/5/15) di halaman parkiran FIP, saya mencoba berbincang-bincang dengan salah
satu juru parkir yang ada di UNJ. Bang Mbong panggilan akrabnya. Pria berusia
35 tahun yang bertempat tinggal di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat sudah hampir
enam tahun menggeluti profesinya ini. Ia sehari-harinya bertugas mengendalikan
keluar masuknya kendaraan roda empat di parkiran Gedung Daksinapati. Ketika
waktu luang, di sela-sela menjalankan tugasnya ia juga sering berinteraksi
dengan mahasiswa ataupun dosen, sosoknya yang ramah membuatnya mudah untuk
berkomunikasi dengan siapapun. Ketika ditanya bagaimana keadaan UNJ sekarang,
ia menjawab dari sudut pandang profesinya yaitu keadaan perparkiran. Menurutnya,
sistem parkiran di UNJ telah mengalami perkembangan yang pesat, terlihat dari
komponen-komponennya seperti jumlah kendaraaan yang terus meningkat setiap
harinya. Dahulu pengguna motor sangat memenuhi area parkiran, kini jumlah
pengguna kendaraan roda empat di UNJ semakin bertambah terbukti dengan
dibuatnya area parkir mobil tambahan di samping Gedung FIP. Ketika disinggung
soal gaji yang diterima setiap bulannya, ia enggan menjawab dan hanya
mengatakan bahwa gajinya masih dibawah UMR. Untuk pengelolaan parkiran sendiri
kini telah beralih tangan dari pihak universitas kini menjadi pihak swasta (Niaga Parking) yang melakukan pengelolaanya.
Menurutnya, dengan dikelola pihak swasta untuk masalah keuangan berjalan lebih
baik, tetapi untuk masalah penataan menurutnya menjadi tidak beraturan. Oleh
karena itu dia juga mengingkan agar gedung parkir khusus motor tersebut dibuat
lebih nyaman. Dan untuk masalah keamanan kendaraan, ia juga masih sedikit
kewalahan karena yang terlihat memang masih sedikitnya juru parkir yang
bertugas, jadi menurut Bang Mbong untuk meningkatkan kenyamanan pengguna
parkiran dan memudahkan tugasnya perlu ditambahkan juru parkir untuk setiap
blocknya. Dan ketika ditanya tentang isu-isu yang ada di UNJ yang salah satunya
berhubungan dengan bangunan-bangunan yang belum terselasaikan pembangunannya ia
sedikit mengetahui seperti bangunan yang berada di depan FIP tahun ini sudah
taken contract dan tinggal menunggu waktu untuk pengerjaanya dan setelah jadi
bangunan tersebut akan digunakan untuk Fakultas MIPA. Sedangkan untuk gedung
parkiran, informasi mengenai kelanjutan pembangunannya masih belum jelas,
tetapi pihak universitas akan mencoba sedikit-sedikit memperbaiki kerusakan-kerusakan
yang mulai tampak pada gedung parkiran tersebut. Dan harapan Bang Mbong buat UNJ
kedepannya bisa menjadi kampus pendidikan terbaik di Asia Tenggara, dan
kesejahretaan karyawan semakin terjamin. Rangkaian kata dibawah ini mungkin
yang menjadi motivasi Mbang Mbong dalam menjalankan profesinya. ”Jangan mengeluh. Pahit atau manis setiap
yang dilakukan harus tetap dinikmatin”.
Antika
Narasanti
Manajemen
Pendidikan 2013
Kelompok
9
PAM UNJ 2015
PAM UNJ 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar